Selasa, 09 Juni 2009

Pendahulu

MAHA GURU SEJATI

Beliau bernama Lu Zhong-Yi,

Lahir tanggal 24-04-1849 penanggalan imlek di Jining, Semenanjung Shandong.
Ayah beliau meninggal ketika beliau masih muda dan hidup hanya bersama saudara perempuannya. Pada umur 22, beliau bergabung dengan militer dan menjadi petugas di pemerintahan militer Manzhou Dongbei. Rutinitasnya berakhir ketika mendapat mimpi dari Tuhan Yang Maha Esa pada umur 46 (1895) Tuhan memberitahu bahwa tidak ada yang dapat diperoleh di dunia ini, untuk mendapatkan Aku yang Sejati, beliau harus pergi ke Qingzhou untuk mendengar tentang Tao. Pada saat yang bersamaan, guru besar lainnya, Liu Qing-Xi mendapat pengarahan dari Tuhan untuk mentransmisikan ajaran Tao kepada beliau.
Tahun 1905 , Guru Lu Zhong-Yi menjadi pewaris guru Liu Qing-Xi. Ketika telah menerima transmisi ajaran Tao. Beliau mulai menyebarkan ajaran Tao pada masyarakat umum. Oleh karena ini, beliau dikenal sebagai Maha Guru Sejati I-Kuan Tao pada jaman pancaran putih. Misi beliau yaitu untuk menyebarkan ajaran Tao dan menyelamatkan orang-orang dari kesusahan. Beliau mencapai kesempurnaan pada hari kedua bulan 2 tahun 1925 penanggalan imlek pada usia 76 tahun Maha Guru Sejati seumur hidup membina kesucian. Setahun setelah mencapai kesempurnaan, beliau meminjam badan Yang Chun Ling di Xan Shi selama 100 hari untuk membuat kitab sejati Maitreya.

BAPAK GURU AGUNG

Setelah Maha Guru Sejati mencapai kesempurnaan, kepemimpinan diwariskan pada Bapak Guru Agung yang bernama Kui-Sheng, Beliau lahir 19-07-1889 penanggalan imlek dikota yang sama dengan Maha Guru Sejati, Jining. Beliau dijuluki Guru Thian-Ran. Pada hari kelahirannya terjadi banyak pertanda. Pertama altar nirwana di Beijing yang merupakan tempat ritual kerajaan jaman dulu terbakar dan langit sebelah utara berwarna merah. Kedua sungai kuning yang selalu keruh karena lumpur menjadi jernih. Kejadian ini menurut sejarah dianggap sebagai kemukjizatan perubahan sungai ini merupakan pertanda kelahiran guru besar.

Beliau mempunyai penampilan yang unik, kepala yang rata dan dahi persegi dan dua pupil pada kedua matanya. Ketika kecil beliau sangat pintar. Berasal dari keluarga menengah. Ayahnya bernama Yi-Si, Bapak Guru Agung belajar puisi dan literatur dari ayahnya sejak kecil.

Pada umur 24 tahun, beliau meninggalkan rumah dan pergi ke Nanjing dan ShangHai untuk bergabung dengan militer dan menjadi pejabat militer tingkat rendah. Setelah menerima surat bahwa ayahnya sakit keras, beliau kembali kerumah. Ketika ayahnya meninggal, Bapak Guru Agung Tian-Ran mengundurkan diri dari militer untuk membantu ibunya.

Pada umur 27 tahun, beliau bertemu Guru Chu yang mengajaknya untuk menerima Tao. Awalnya beliau ragu-ragu tapi didukung ibunya dan dapat menolong ayahnya yang telah meninggal akhirnya Bapak Guru Agung menerima Tao.

Tahun 1930 tepat pada Hari Keagungan Tuhan Yang Maha Esa di musim panas, Bapak Guru Zhang dan Ibu Guru Sun menerima Firman Tuhan, mengemban misi penyelamatan 3 alam.

Tahun 1947 bulan 8 tanggal 15 penanggalan imlek, bulan purnama musim gugur. Bapak Guru Agung mencapai kesempurnaan pada usia 59 tahun karena kelelahan. Langit dan bumi ikut bersedih, beliau dimakamkan di Hsi Hu, propinsi Hang Cuo. Tuhan menganugerahkan beliau sebagai Tian Ran Gu Fo.

IBU GURU SUCI

Ibu Guru Suci lahir pada tanggal 28-08-1895 penanggalan imlek di Shan kabupatan Shandong. Bernama Sun Su-Zhen dan nantinya disebut orang-orang sebagai Ibu Guru Suci Cina. Beliau hidup selama 81 tahun dan disebut sebagai Bodhisatva Yue Huei.

Ibu Guru Suci telah dipilih oleh Tuhan tahun 1930 bersama Bapak Guru Agung sebagai Partner untuk menyebarluaskan ajaran. Posisinya sebagai Partner Bapak Guru Agung sebagai alasan untuk dipanggil sebagai Ibu Guru Suci. Melainkan karena setiap orang mempunyai hak baik pria dan wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk menerima ajaran Tao dan mendapatkan penerangan selama masa pancaran putih.

Ibu Guru Suci tidak membatasi hidupnya karena jenis kelamin. Beliau mendedikasikan hidupnya untuk misi Tao. Ketika Bapak Guru Agung mencapai kesempurnaan tahun 1947 terjadi pergolakan di Cina, ketika kendali komunis didesak, pengikut Tao menghadapi banyak masalah. Ibu Guru Suci dianggap sebagai pemimpin I Kuan Tao juga banyak menemui kesulitan. Banyak orang meninggalkan Cina dan menetap di negara lain sehingga ajaran Tao dibawa kenegara lain terutama di Taiwan serta 80 negara lainnya.

Ketika Cina dikuasai oleh Komunis tahun 1948-1949 Ibu Guru Suci kehilangan hubungan dengan pengikutnya di Taiwan dan tempat-tempat lainnya. Ketika tekanan untuk kelompok keagamaan sangat kuat di Cina. Beliau berhasil melarikan diri ke Hongkong. Tahun 1954 beliau tiba di Taiwan untuk bergabung dengan pengikut Tao yang telah berkembang disana.

Awalnya, pengikut-pengikut Ibu Guru Suci berpikir untuk membuat organisasi di pusat Xi-An. Tapi Ibu Guru Suci memberitahukan untuk mengubah tempatnya ke Taiwan. Hal ini membuktikan keputusan yang diambil sangat baik karena Cina dengan resmi membubarkan organisasi Tao setelah tahun 1949 Ibu Guru Suci tetap melanjutkan misinya sepanjang hidupnya dan mencapai kesempurnaan.

Pada tanggal 23-02-1975 penanggalan imlek Ibu Guru Suci mencapai kesempurnaan ditandai dengan langit gelap dan badai, petir terjadi. Para pengikut berpendapat bahwa langit dan bumi turut berduka cita atas kepergiaannya. Tuhan menganugerahkan nama Zhong Hua Shi Mu pada Ibu Guru Suci sebagai tanda sumpah beliau untuk menyelamatkan manusia.

0 komentar: