Selasa, 16 Juni 2009

AMANAT SUCI "PU SIU SI PHU SA (BODHISATVA TAK ISTIRAHAT)"

"Sepucuk surat dari rumah ini sebelum ditulis air mataku terlebih dahulu jatuh bercucuran ketika hendak mengutarakan isi hati yang sangat merindukan anak-anak didik. Perjalanan seumur hidupku dilalui dengan air mata dan jerih payah untuk memaparkan jalan lapang pembinaan TAO demi umat manusia. Mengenang perjuanganku lebih dari 60 tahun lamanya yang tidak mengenal siang atau malam, hujan atau panas. Biarpun harus menghadapi cobaan yang bertubi-tubi, banyak kali peradilan hukum dan mengalami cemohan fitnahan. Demi menuaikan maha ikrar, aku tetap tegar berlalang buana melintasi lautan dan mengarungi samudera untuk memperhatikan setiap wadah keTuhanan. Aku sangat mawas diri dan tidak pernah lengah sejenakpun menjalankan tugas merintis misi suci ini. Demi maha pelintasan tiga alam, aku memikul tanggung jawab berat tersebut dari awal hingga akhir tanpa penyesalan. Sehingga dewasa ini, terwujudlah karya suci (Chong De) dengan wadah keTuhanan yang tersebar di berbagai Negara, baik dalam negeri maupun luar negeri. Tugas maha pelintasan tiga alam ini menjadi tanggung jawab berat kita bersama, setiap orang mengerjakan satu tahapan misi suci, dan tiap tahapan misi suci hasil karya setiap orang dipertautkan/dipersatukan satu sama yang lainnya agar supaya menjadi satu bagian struktur misi suci besar, Jabatan suci apapun yang anda sandang, seberapa tenar/kesohor reputasi dan besarnya kekuasaan anda. Karena hidup manusia terbatas, jika sampai di penghujung akhir hayat, anda harus melepaskan segala - galanya. Walaupun Vihara anda sangat banyak, pekerjaan KeTuhanan anda seluas apapun, pada akhirnya kesemuanya itu harus diwariskan juga kepada penerus. Mewariskan misi dan tanggung jawab kepada pewaris. Penerus mewarisi misi - misi pendahulu dan meneruskan kemudian. Melanjutkan usaha pendahulu dan meneruskan misi sucinya. Menghormati yang senior dan menghargai yang berbudi. Membimbing dan menyayangi para pemula. Mewariskan semangat, jiwa dan moral kepada penerus. Inti amanat ini sangat luas dan mendalam artinya, diharapkan anggota keluarga (Chong De) semua dapat melanjutkan dan meneruskan Jalan KeTuhanan ini, demi membalas budi dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Anda harus menjalankan sebaik mungkin bagian (misi suci) yang anda miliki, agar anda kelak dalam sejarah menjadi suriteladan bagi umat lainnya. Saat akhir hayat atau waktu telah tiba, kita menghadap Ibunda Suci dengan laporan tugas suci telah rampung dengan sempurna, atau datang memohon Ibunda Suci mengampuni dosa kita, jangan menyesal di kemudian karena kesemuanya itu adalah pilihan yang kita pilih sendiri. Bersama - sama meletakkan dasar yang kokoh untuk melaksanakan tugas karya suci (Chong De), para kader pembina yang bijak harus membangun pedoman strategi dengan konsep yang mantap. Selanjutnya memprakarsai pengembangan KeTuhanan yang disesuaikan dengan denah struktur agar kelak tercapainya dunia yang aman dan sentosa. Surat dari rumah kepada keluarga (Chong De) ini, kutitip pesan kepada kalian bahwa tanggung jawab pelanjutan tugas karya suci ini terletak di pundak kalian, harus dilaksanakan tanpa keegoisan, tanpa pamrih untuk menciptakan kerangka wadah KeTuhanan dengan kerangka konsep yang lebih besar dan maju."

0 komentar: